nuzan Kopral
Number of posts : 51 Registration date : 2008-07-01
| Subject: Akibat Batas Semu Nasionalisme, 7000 Muslim Palestina Menanti Mesir Thu Jul 03, 2008 10:52 pm | |
| http://syabab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=340:akibat-batas-semu-nasionalisme-7000-muslim-palestina-menanti-mesir-&catid=24:akhbar-dunia&Itemid=54 Akibat Batas Semu Nasionalisme, 7000 Muslim Palestina Menanti Mesir | | | |
Wednesday, 02 July 2008 22:46 | Syabab.Com - Nasionalisme benar-benar ikatan yang palsu dan busuk. Lihat saja, 7000 kaum Muslim Palestina harus menanti batas-batas semu nasionalisme untuk menyeberang ke Mesir. Pemerintah Mesir telah mengumumkan penutupan di perbatasan penyeberangan Rafah pada Rabu setelah ribuan warga Palestina dengan kemarahan menyeberangi gerbang perbatasan.
Sekitar 7000 warga Muslim Palestina telah menyeberangi perbatasan Rafah Rabu (02/07), dan didesak kembali oleh pihak Keamanan Mesir.
Keributan terjadi setelah Mesir mengizinkan pembukaan perbatasan, sebagai respon permohonan Perdana Menteri Mahmoud Abbas dalam kunjungannya baru-baru ini ke negeri tersebut. Perbatasan dibuka dan membolehkan sekitar dua ratus warga Palestina terdampar di Mesir untuk kembali ke Gaza.
Pada Selasa (01/07) sekitar 100 warga Palestina dibolehkan meleati Mesir dari Gaza.
Ribuan warga Palestina dari Gaza berderet di perbatasan setelah mendengar berita bahwa perbatasan akan dibuka pada Rabu. Beberapa sumber mengatakan sekitar 7000 warga Gaza menanti di garis batas sepanjang hari di bawah terik matahari. Mereka menjadi marah ketika datang penjelasan bahwa Pejabat Mesir hanya membolehkan beberapa orang saja yang dapat menyeberang perbatasan dan tanpa kejelasan protokol.
Pasukan keamanan perbatasan kehilangan kontrol atas kemarahan sekelompok warga Palestina yang melemparkan batu kepada anggota keamanan. Pihak keamanan kemudian menyemburkan air dan melemparkan bebatuan.
Hilangkan Batas Nasionalisme! Sungguh sedih melihat umat yang dahulunya bersatu di bawah ikatan akidah Islam. Kini mereka dibatasi oleh batas-batas semu buatan penjajah, batas nasionalisme. Dengan batas nasionalisme inilah umat Islam terpecah belah berkeping-keping menjadi lebih dari 50 negara. Masing-masing negara diatur oleh aturan yang berbeda.
Hal tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya kecuali setelah kekuatan ummah, yakni Khilafah Islamiyyah, institusi pemersatu kaum Muslim sedunia berhasil diluluhlantahkan oleh Mustafa Kemal di Turki. Sejak itulah para penjajah membagi-bagi negeri kaum Muslim seperti halnya keratan kue yang siap disantap. Nasionalisme merupakan faham ikatan yang rusak dan berbahaya. Kerusakkannya karena ide ini bersifat emosional, temporal, serta ikatan ini lemah. Kelemahan dunia Muslim saat ini merupakan bukti kegagalan nasionalisme mengikat manusia. Padahal dengan Islamlah kita berkeluarga, baik berkulit hitam-putih, arab-non arab, dari Maroko hingga Merauke kita diikat oleh ikatan Akidah.
Entah apa yang akan terlihat pada wajah Rasulullah Saw. seandainya saja beliau Saw. yang mulia itu melihat umat ini yang tercerai berai oleh batas semu nasionalisme yang busuk itu. Demikian pula para sahabat mungkin akan menangis ketika seorang Muslim dihalangi masuk ke negeri Muslim lainnya. Padahal dengan merekalah, para sahabat yang telah menyebarkan Islam, negeri Mesir dibebaskan oleh Amr bin Ash dan Palestina dibebaskan oleh Ummar Al-Faruq di bawah satu kepemimpinan Khilafah Rasyidah. Kini, negeri tersebut disekat-sekat oleh batas pemisah buatan penjajah. Anehnya, para penguasa Muslim masih enggan bersatu untuk menghancurkan batas-batas palsu tersebut. Sampai kapankah kita terus menerus mencabik-cabik ikatan penyatu umat? [z/mna/syabab.com] |
| |
|